Selasa, 08 Oktober 2019

pertemuan 2



MODEL PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
1.  MODEL WATERFALL
•Model Waterfall juga disebut siklus hidup klasik (Classic Life Cycle).
•Merupakan pendekatan sistematis dan berurutan (sequential) pada PL yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan userdan berlanjut melalui beberapa tahapan, dan diakhiri dengan penyerahan sistem/ PL kepada pelanggan.
•Pada prinsipnya, hasil dari setiap tahap adalah satu atau lebih dokumen yang disetujui (Sign off’).
•Tahap berikutnya tidak boleh dimulai sampai tahap sebelumnya selesai.

Tahapan Model Waterfall
1. Requirements Analysis and Definition
Langkah ini merupakan analisa kebutuhan sistem. Berisi layanan-layanan sistem, kendala, dan tujuan yang ditetapkan melalui konsultasi dengan pengguna sistem, kemudian didefinisikan secara rinci yang berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and Software Design
Proses designmengalokasikan kebutuhan hardwaredan softwareuntuk membangun arsitektur sistem secara keseluruhan (struktur data, arsitektur PL, interface, dan detail/algoritma prosedural). Proses designakan menerjemahkan syarat kebutuhan perancangan PL yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

3. Implementation and Unit Testing
Perancangan PL direalisasikan sebagai satu set program atau unit program (coding). Codingmerupakan penerjemahandesigndalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer yang dilakukan olehprogrammer.
Kemudian dilanjutkan dengan testing terhadap pengujian unit dengan melibatkan verifikasi setiap unit agar memenuhi spesifikasinya.

4. Integration and System Testing
Program-program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan/persyaratan PL telah dipenuhi. Setelah pengujian, PL sistem dikirim ke pelanggan.

5. Operation and Maintenance
Operasi dan pemeliharaan adalah siklus hidup terlama.
Sistem ini dipasang dan digunakan oleh user.
Perawatan melibatkan koreksi kesalahan yang tidak ditemukan sebelumnya, meningkatkan implementasi sistem dan meningkatkan layanan sistem saat persyaratan baru ditemukan.

Kelebihan model waterfall:
a.Memiliki proses yang urut dan bertahap, sehingga kualitas sistem/PL yang dihasilkan akan  baik.
b.Setiap proses memiliiki spesifikasinya sendiri, karena setiap tahap harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
c.Setiap proses tidak dapat saling tumpang tindih.
d.Metode ini akan lebih baik digunakan jika  kebutuhan-kebutuhan sudah diketahui.

Kekurangan model waterfall:
a.Proses yang dilakukan cenderung panjang dan lama, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan berulang sebelum menghasilkan produk.
b.Kesalahan kecil pada satu tahapan akan menimbulkan masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan, berakibat pada tahapan selanjutnya
c.Biaya penggunaan metode yang cenderung mahal
d.Membutuhkan banyak riset dan penelitian pendukung untuk mengembangkan sistem sehingga pelanggan harus sabar karena pembuatan PL baru dimulai pada tahap perancangan.
e.Kenyataannya sulit untuk mengikuti aturan sequential, karena iterasi sulit dilakukan dan menyebabkan masalah baru.

2. MODEL PROTOTYPE
Prototypeadalah pendefinisian sejumlah sasaran PL berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum, tetapi tidak bisa mengidentifikasi kebutuhan secara rinci untuk beberapa fungsi dan fitur-fitur.
•Tujuannya adalah untuk membantu dalam tahap analisis dan desain yang memungkinkan pengguna untuk melihat lebih awal apa yang akan dilakukan sistem, yaitu untuk memfasilitasi validasi.
Prototypedapat digunakan sebagai model proses yang berdiri sendiri.

Tahapan dalam Model Prototype
1.Dimulai dengan dilakukannya komunikasi antara tim pengembang PL dengan pelanggan.
2.Tim pengembang bertemu dengan stakeholderuntuk mendefinisikan sasaran keseluruhan PL, mengidentifikasi spesifikasi kebutuhan yang diketahui, dan menggambar-kan definisi lebih jauh pada iterasi selanjutnya.
3.Pembuatan prototipe direncanakan dengan cepat, dan pemodelan dilakukan
4.Prototipe diserahkan kepada stakeholderuntuk dievaluasi, dan memberikan umpan balik yang digunakan untuk persyaratan lebih lanjut
5.Iterasi akan terjadi saat prototipe diperbaiki
Tujuan Pengembangan Model Prototype:
a.Membuat antarmuka pengguna yang dapat diterima
b.Membuat sistem yang dapat berfungsi, meskipun terbatas, tetapi tersedia dengan cepat untuk menunjukkan kelayakan dan kegunaan dari aplikasi
c.Dapat digunakan untuk melatih pengguna sebelum sistem yang lengkap dikirim ke pelanggan
d.Untuk menjelaskan bahwa beberapa teknologi baru akan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan

Manfaat Model Prototype
Model prototypedikembangkan dan didemonstrasikan pada awal proses pembangunan PL, sehingga dapat bermanfaat untuk:
a.Menghindari kesalahpahaman antara pengembang PL dan pengguna
b.Beberapa fasilitas yang hilang mungkin dapat terungkap
c.Fasilitas yang sulit digunakan/membingungkan dapat diidentifikasi dan disempurnakan
d.Pengembang PL mungkin menemukan persyaratan yang tidak lengkap atau tidak konsisten.
Masalah pada Model Prototype
1. Stakeholderhanya melihat tampilan PL yang akan dipakai tanpa mempedulikan bagaimana kerja sistem, dan pemeliharaan jangka panjang.
2.Perubahan yang dibuat selama pengembangan PL mungkin akan mengubah struktur arsitektur. Oleh karena itu mungkin sulit dan mahal untuk pemeliharaannya.
3.Karakteristik sistem yang penting seperti kinerja, keamanan dan keandalan, mungkin akan diabaikan selama pengembangan PL.
4.Selama tahap pengembangan, prototypeakan diubah untuk memenuhi kebutuhan pengguna. kemungkinan perubahan yang dibuat akan tidak terkontrol dan tidak didokumentasikan dengan baik.
3.  MODEL SPIRAL
•Model Spiral merupakan suatu model proses PL evolusioner yang menggabungkan pendekatan prototypingyang bersifat iteratif dengan aspek yang terkontrol dan sistematis pada model waterfall.
•Model pengembangan spiral adalah model proses PL yang dikendalikan risiko yang digunakan untuk memandu para stakeholderuntuk secara bersamaan merekayasa sistem yang bernuansa PL.
 

Penjelasan gambar:
a.Proses evolusioner ini dimulai dari titik tengah, ke bagian luar spiral searah jarum jam.
b.Risiko PL akan dipertimbangkan saat masing-masing gerakan dibuat dan titik pengukuran dicatat setiap saat langkah-langkah evolusioner dilewati.
c.Lintasan pertama di sekitar spiral dapat menghasilkan spesifikasi produk, putaran berikutnya di sekitar spiral mungkin digunakan untuk mengembangkan suatu prototipe dan pada lintasan berikutnya secara progresif bergerak ke versi PL yang semakin canggih.

d.Setiap melewati lintasan menghasilkan penyesuaian pada perencanaan proyek.
e.Biaya dan jadwal disesuaikan berdasarkan umpan balik yang berasal dari pelanggan setelah pengiriman produk.
f.Selain itu, dilakukan penyesuaian jumlah iterasi yang direncanakan untuk menyelesaikan produk PL.


4.  MODEL Rapid Application Development (RAD)
•RAD adalah teknik berbasis tim yang mempercepat pengembangan SI dan menghasilkan fungsi-fungsi SI.
•RAD menggunakan pendekatan kelompok
•Produk akhir RAD adalah sistem informasi baru.
•RAD adalah metodologi yang lengkap, dengan 4 fase siklus hidup yang sejajar dengan fase SDLC tradisional.
•Penggunaan RAD untuk mengurangi biaya dan waktu pengembangan, dan meningkatkan probabilitas keberhasilan

5.  MODEL SCRUM
Scrumadalah sebuah proses yangagileuntuk menangani produk yang kompleks.
•Scrum digunakan untuk memandu kegiatan pengembangan dalam suatu proses yang mencakup kerangka kerja seperti: kebutuhan, analisis, desain, evolusi, dan pengiriman.
•Scrum menekankan penggunaan seperangkat pola proses PL yang telah terbukti efektif untuk proyek dengan jadwal yang ketat, perubahan kebutuhan, dan kekritisan bisnis

a.Gagasan awal adalah bahwa seluruh tim harus diberdayakan untuk membuat keputusan sehingga istilah ‘Manajer Proyek', telah dengan sengaja dihindari.
b.Scrum Masteradalah seorang fasilitator yang mengatur
•pertemuan harian
•melacak backlogdari pekerjaan yang harus dilakukan
•mencatat keputusan
•mengukur kemajuan terhadap backlog
•berkomunikasi dengan pelanggan dan manajemen di luar tim

c.Seluruh tim menghadiri pertemuan harian, agar tetap fokus pada tugas masing-masing.
d.Selama pertemuan, semua anggota tim berbagi informasi, melaporkan kemajuan mereka sejak pertemuan terakhir, menjelaskan masalah yang muncul, dan apa yang direncanakan untuk hari berikutnya.
e.Ini berarti bahwa semua orang di tim tahu apa yang sedang terjadi, dan jika masalah muncul, dapat saling membanttu.
f.Semua orang berpartisipasi dalam perencanaan jangka pendek ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar